Aqeela Syahira Ashidiqi, siswi yang sedang duduk di kelas 2 SMP di Sekolah Alam Cikeas, belum lama ini mengundang perhatian netizen. Bagaimana tidak, nama Aqeela melejit karena menjadi siswa berprestasi yang berhasil meraih begitu banyak medali emas di berbagai olimpiade Matematika nasional.
Tidak hanya itu, Aqeela atau yang akrab disapa Chila, juga memenangkan berbagai olimpiade IPA, IPS, hingga Bahasa Indonesia. Menariknya, pada awalnya Aqeela tidak terlalu tertarik dengan Matematika.
Dia bahkan mengaku mengikuti olimpiade pada mulanya hanya untuk mengetahui perbedaan soal setiap lembaga penyelenggara. Namun seiring berjalannya waktu, Aqeela kian menyukai matematika dan mengikuti olimpiade.
Bukan berlatih konvensional dengan guru privat atau di sekolah, kecintaan Aqeela berlatih soal matematika malah sering dilakukannya lewat platform YouTube hingga mengantarkan Chila mendapatkan banyak medali.
“Persiapan yang aku lakukan untuk mengikuti olimpiade yaitu bisanya latihan soal, karena matematika bukan bisa dibaca. Biasanya belajar lewat youtube atau Instagram. Banyak video pembelajaran dan cara cepat,” ujar Chilla dilansir dari liputan video HaiBunda, Minggu (30/4/2023).
Adapun beberapa olimpiade yang pernah diikuti Chilla yakni Rihand Creative, OSSN, KOSN, KSI, Onmipasa dan Diamond Institute. Dia mengaku senang belajar dengan berbagai cara, seperti belajar sendiri karena lebih tenang, maupun belajar berkelompok karena bisa berbagi ilmu bersama teman-temannya.
Dia menuturkan bahwa berkat latihan soal yang sering dia lakukan, dia menjadi cinta dengan matematika. Menurutnya, banyak yang masih beranggapan matematika itu sulit. Padahal hanya dengan modal giat belajar, menurutnya matematika mudah dipahami.
“Contohnya seperti Aljabar. X dan Y bikin susah berhitung. Padahal nggak ada hubungan dengan perhitungannya,” jelasnya.
Kegigihan Chilla mendapat dukungan dan semangat yang baik dari keluarganya, terutama saat ia mengikuti olimpiade. Ibu Chilla, Oktarika, terus memberi dukungan, dorongan, dan menanamkan harapan positif ke anaknya.
“Saya berusaha menanamkan apa yang kamu pikirkan apa yang akan Allah kasih. Kamu mau apa, tekankan itu di pikiran kamu. Nggak boleh ada pikiran nggak bisa,” ungkap Oktarina.
Oktarina menambahkan, dulunya Chilla bagi teman temannya yang baru dikenal mungkin seperti anak pemalu dan diam. Padahal jika sudah kenal lebih dekat , Chilla adalah anak yang riang dan ramai.
“Satu yang saya lihat Chilla terharu adalah Chilla dulu awalnya takut dan pemalu untuk tampil. Saya bersyukur sekarang dia berani men-challenge dirinya sendiri. Jika temannya bisa, dia juga bisa. Jadi memang dia selalu berusaha mencoba. Semangat untuk menantang dirinya itu tinggi,” terangnya.
Dengan harapan dan usaha yang besar, Chilla pun berharap agar bisa menjadi dokter anak di masa depan karena ingin meningkatkan pelayanan kesehatan anak.