Cek Rumah CEO TikTok & Bos Grab Tetangga Baru Crazy Rich RI

WASHINGTON DC, UNITED STATES - MARCH 23: TikTok CEO Shou Zi Chew listens to questions from U.S. representatives during his testimony at a Congressional hearing on TikTok in Washington, DC on March 23rd, 2023. (Photo by Nathan Posner/Anadolu Agency via Getty Images)

– Beredar kabar bahwa keluarga tajir asal Indonesia membeli tiga rumah di kawasan mewah dan strategis, yaitu di daerah elite Nassim Road, Singapura.

Pembelian rumah ini masuk kategori bungalo kelas atas (Good Class Bungalow/GCB). Keluarga ‘crazy rich’ itu membeli tiga sekaligus unit properti elite Nassim Road, tepatnya nomor 42, 42A, dan 42 B.

Namun, identitas orang tersebut belum diketahui secara pasti. Pembelian ini dilakukan dengan transaksi jumbo yakni mencapai US$ 155 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun.

Sama halnya dengan keluarga crazy rich asal RI itu, bos-bos teknologi juga punya unit bungalo kelas atas di kawasan mewah Singapura. Sebut saja CEO TikTok Chew Shou Zi.

Pada 2021 lalu, pria berumur 38 tahun itu dikabarkan membeli bungalo kelas atas seharga 86 juta Dolar Singapura atau sekitar Rp 952 miliar di Queen Astrid Park, Singapura.

Chew yang dibesarkan di Singapura, didapuk menjadi CEO TikTok pada 2021 lalu, selain itu ia juga menjabat Chief Financial Officer (CFO) di perusahaan induk TikTok, ByteDance.

Sebelum di ByteDance, dia adalah CFO pembuat smartphone China Xiaomi, seorang bankir investasi di Goldman Sachs dan partner di DST Investment Management.

Tak heran jika dia diperkirakan membeli GCB di Queen Astrid Park seharga 86 juta dolar Singapura.

Dikutip dari 99.co, Kamis (27/4/2023), Lahan itu berukuran sekitar 31.800 kaki persegi, dengan perkiraan harga 2.700 Dolar Singapura psf.

CEO Grab Group, Anthony Tan dan keluarga juga kabarnya memiliki bungalao kelas atas di Singapura.

Anthony Tan dan istrinya, Chloe Tong, pada 2021 lalu dikabarkan membeli GCB di Bin Tong Park (District 10) seharga 40 juta Dolar Singapura atau sekitar Rp 443 miliar.

GCB di Taman Bin Tong berada di dekat Holland Village dan lingkungan Leedon. Properti ini berdiri di atas tanah hak milik seluas 21.637 kaki persegi, yang setara dengan 1.849 dolar Singapura. Seperti kebanyakan pembelian GCB, pasangan ini diharapkan untuk mengembangkan kembali tempat tersebut.

Tan sendiri lahir di Malaysia, dan menjadi warga negara Singapura pada tahun 2016. Lahir dari keluarga Tan Chong Motor, ia ikut mendirikan Grab bersama teman sekelasnya di Harvard Business School, Tan Hooi Ling pada 2012.

Grab dimulai sebagai bisnis pemanggilan taksi di Kuala Lumpur, Malaysia dengan ibu Tan sebagai investor pertamanya. Setelah Temasek mendanai startup tersebut pada tahun 2013, Grab memindahkan kantor pusatnya ke Singapura dan melakukan diversifikasi ke pengiriman makanan dan layanan keuangan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*